Nama : Gati Pramukasari
NIM : 11150043
Nama Tugas : UAS Artificial Intelligence (AI)
Tempat
Kuliah : STMIK DCI Tasikmalaya
Nama Dosen : Dr. Djadja Achmad Sardjana, ST, MM.
1. Jelaskan dan gambarkan komponen-komponen sistem cerdas
serta fungsi masing-masing dan keterkaitan antar komponen tersebut.
Jawab:
Pada system
cerdas ini dibutuhkan 2 komponen utama supaya AI dapat berjalan sesuai
tujuannya, yaitu :
1) Basis
pengetahuan (knowledge base): berisi fakta-fakta, teori, pemikiran &
hubungan antarsatu dengan lainnya.
Knowledge base merupakan representasi pengetahuan dari seorang
pakar yang diperlukan untuk memahami, memformulasikan dan memecahkan masalah.
Terdiri dari dua elemen dasar, yaitu :
- Fakta yang berupa informasi tentang situasi permasalahan, teori dari area permasalahan atau informasi tentang objek.
- Spesial heuristik yang merupakan informasi tentang cara bagaimana membangkitkan fakta baru dari fakta yang sudah diketahui. Dalam sistem pakar berbasis rule, bagian ini berupa rules.
Knowledge base adalah jantung sebuah sistem
pakar. Bagian ini adalah totalitas keahlian pakar yang telah disarikan dan
diformat ke dalam external memory komputer. Sampai saat ini terdapat berbagai
cara representasi pengetahuan yang telah dikenal, misalnya :
- Rule-Based Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk fakta (facts) dan aturan
(rules). Bentuk representasi ini
terdiri atas premise dan kesimpulan.
- Case-Base Reasoning
Pada
penalaran berbasis kasus (cases), basis
pengetahuan berisi solusi-solusi yang telah dicapai sebelumnya, kemudian akan
diturunkan suatu solusi untuk keadaan yang terjadi sekarang (fakta yang ada).
- Frame-Based Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan dalam suatu bentuk hirarki atau jaringan frame.
- Object-Based Knowledge
Pengetahuan
direpresentasikan sebagai jaringan dari objek-objek. Objek adalah elemen data
yang terdiri dari data dan metode (proses).
2) Motor
inferensi (inference engine): kemampuan menarik kesimpulan berdasarkan
pengetahuan.
Mesin
inferensi merupakan otak dari Sistem Pakar,
bagian ini mengandung mekanisme fungsi berpikir dan pola-pola penalaran sistem
yang digunakan oleh seorang pakar. Mekanisme ini akan menganalisa suatu masalah
tertentu dan kemudian mencarikan jawaban atau kesimpulan yang terbaik. Dari
fakta-fakta yang diperoleh selama proses tanya jawab dengan user, serta
aturan-aturan yang tersimpan di knowledge base, inference engine dapat
menarik suatu kesimpulan dan memberikan rekomendasi atau saran yang diharapkan
oleh user.
Proses
penalaran ada dua macam dan biasanya lebih disebut dengan proses chaining yaitu
forward chaining dan backward chaining. Kedua metode ini mempunyai
kelebihan tersendiri, semuanya itu tergantung dari kondisi permasalahan yang
dihadapi dan basis pengetahuan.
Berikut ini
penjelasan mengenai kedua metode pencarian tersebut:
- Runut maju (Forward chaining)
Forward
chaining merupakan suatu strategi pengambilan keputusan yang dimulai dari
bagian sebelah kiri (IF terlebih dahulu). Dengan kata lain, penalaran
dimulai dari fakta terlebih dahulu untuk menguji kebenaran hipotesis.
Sebagai
contoh penalaran maju (forward chaining) adalah mendiagnosa penyakit
berdasarkan gejala-gejala atau fakta yang dirasakan oleh pasien.
- Runut balik (Backward chaining).
Backward
Chaining merupakan strategi pengambilan keputusan atau kesimpulan dengan
pencocokan fakta atau pernyataan yang dimulai dari bagian sebelah kanan (THEN
terlebih dahulu). Dengan kata lain, penalaran dimulai dari hipotesis
terlebih dahulu, dan untuk menguji kebenaran hipotesis tersebut harus dicari
fakta-fakta yang ada dalam basis pengetahuan.
- http://ulfarieanti-fst10.web.unair.ac.id/artikel_detail-76736-Sistem%20Cerdas-Pengenalan%20Aitificial%20Intelegence%20(AI).html
- http://informatika.web.id/basis-pengetahuan-knowledge-base.htm
- http://informatika.web.id/basis-pengetahuan-dan-mesin-inferensi.htm
2. Berikan penjelasan, gambaran dan proses konsep
Tes Turing kaitannya dengan sistem cerdas. Berikan contoh pada perang dunia II
yang mengilhami Alan Turing untuk membuat konsep ini.
Jawab:
Turing
Test merupakan sebuah metode pengujian kecerdasan yang dibuat oleh Alan
Turing. Proses uji ini melibatkan seorang penanya (manusia) dan dua obyek yang
ditanyai. Yang satu adalah seorang manusia dan satunya adalah sebuah mesin yang
akan diuji. Penanya tidak bisa melihat langsung kepada obyek yg ditanyai
Penanya diminta untuk membedakan mana jawaban komputer dan mana jawaban manusia
berdasarkan jawaban kedua obyek tersebut. Jika penanya tidak dapat membedakan
mana jawaban mesin dan mana jawaban manusia maka Turing berpendapat bahwa mesin
yang diuji tersebut dapat diasumsikan CERDAS.
Ketika
Perang Dunia II berkecamuk ia berhasil memecahkan kode-kode yang terdapat dalam
mesin Enigma dengan membuat sebuah mesin pemecah kode (code breaker) Enigma
yang diberi nama 'The Bombe' yang di ciptakan pada tahun 1939.
Mesin inilah yang kemudian menjadi pioner awal menuju era komputer digital.
Usai perang
dunia, Alan Turing kemudian menerbitkan sebuah paper ilmiah yang
berjudul 'Computing Machinery and Intelligence'. Dalam tulisannya
tersebut ia mengajukan sebuah metode apakah sebuah mesin juga memiliki 'artificial
Intelligence' layaknya otak manusia yang kemudian usulannya tersebut
dikenal dengan nama 'Tes Turing'.
Rujukan:
- https://naitsuga48.wordpress.com/2013/11/26/3-konsep-dan-definisi-dalam-kecerdasan-buatan-turing-test-metode-pengujian-kecerdasan/
- http://www.biografiku.com/2016/06/biografi-alan-turing-bapak-ilmu-komputer-dan-penemu-komputer-digital.html
3. Sebutkan, terangkan dan berikan contoh 3
penerapan bidang kajian dalam system cerdas, dan knowledge apa yang diperlukan
untuk masing-masing bidang tersebut.
Jawab:
1)
Fuzzy
Logic (logika fuzzy)
Fuzzy
merupakan representasi suatu pengetahuan yang dikonstruksikan dengan if-then
rules. Karakteristik dari metode ini adalah :
·
Pemecahan masalah dilakukan dengan menjelaskan
sistem bukan lewat angka-angka, melainkan secara linguistik,
atau variable-variable yang mengandung ketakpastian/ketidaktegasan.
·
Pemakaian if-then rules untuk
menjelaskan kaitan antara satu variable dengan yang lain.
·
Menjelaskan sistem memakai algoritma fuzzy
Berawal
dari paper-paper Zadeh di tahun 1965 mengenai fuzzy-sets, ilmu ini berkembang
pesat, dan mulai menemukan aplikasinya di bidang control pada tahun 1974. Pada
saat itu, Mamdani memperkenalkan aplikasi fuzzy sebagai alat kontrol steam-engine.
Hal ini
merupakan momentum penting, sebagai awal bagi teknologi fuzzy untuk menemukan
ladang aplikasi di dunia industri. Fuzzy memiliki kelebihan-kelebihan,
diantaranya :
1. Dapat
mengekspresikan konsep yang sulit untuk dirumuskan, seperti misalnya “suhu
ruangan yang nyaman”
2. Pemakaian
membership-function memungkinkan fuzzy untuk melakukan observasi obyektif terhadap nilai-nilai yang subyektif.
Selanjutnya membershipfunction ini dapat dikombinasikan untuk membuat
pengungkapan konsep yang lebih jelas.
3. Penerapan
logika dalam pengambilan keputusan Dewasa ini, fuzzy merupakan salah satu
metode memiliki aplikasi luas di bidang kontrol.
Hal ini
disebabkan antara lain :
1. Kontrol
memiliki potensi aplikasi yang sangat luas dan dibutuhkan di berbagai bidang
2. Kuantitas
suatu materi dalam sistem kontrol sangat jelas, dan dapat diekspresikan dengan
istilah-istilah yang fuzzy seperti “besar”,
“banyak”
3. Aturan
dalam kontrol mudah untuk didefinisikan memakai kata-kata. Misalnya “jika suhu
dalam ruangan terlalu dingin, naikkan suhu penghangat”
Perkembangan
teori fuzzy sangat pesat, sehingga batas-batasnya dapat dirumuskan dengan
jelas.
2)
Neural Networks (Jaringan Saraf Tiruan)
Neural
Networks (Jaringan Saraf Tiruan) menurut Haykin didefinisikan sebagai berikut :
“Sebuah neural network (JST: Jaringan Saraf
Tiruan) adalah prosesor yang terdistribusi paralel, terbuat dari unit-unit yang
sederhana, dan memiliki kemampuan untuk menyimpan pengetahuan yang diperoleh
secara eksperimental dan siap pakai untuk berbagai tujuan. Neural network ini
meniru otak manusia dari sudut :
Pengetahuan
diperoleh oleh network dari lingkungan, melalui suatu proses pembelajaran.
Kekuatan
koneksi antar unit yang disebut synaptic weights, berfungsi untuk menyimpan
pengetahuan yang telah diperoleh oleh jaringan tersebut.”
Pembuatan
struktur jaringan saraf tiruan diilhami oleh struktur jaringan biologi, khususya
otak manusia. Neuron adalah satuan unit pemroses terkecil pada otak, bentuk
sderhana sebuah neuron yang oleh para ahli dianggap sebagai satuan unit
pemroses tersebut dapat digambarkan sbb :
Gambar 1 Struktur Jaringan syaraf tiruan
dan Struktur sederhana sebuah neuron
Pada tahun 1943, Mc.Culloch dan Pitts
memperkenalkan model matematika yang merupakan penyederhanaan dari struktur sel
saraf yang sebenarnya (lihat gambar 2).
Gambar 2. McCulloch & Pitts neuron model
Gambar 2 memperlihatkan bahwa
sebuah neuron memiliki tiga komponen:
synapse (w1 , w2 ,…,wn) T
alat penambah (adder)
fungsi aktifasi (f)
Signal x berupa vektor
berdimensi n (x1 , x2 ,…,xn)T akan mengalami penguatan oleh synapse w (w1, w2
,…,wn)T. Selanjutnya akumulasi dari penguatan tersebut akan mengalami
transformasi oleh fungsi aktifasi f . Fungsi f ini akan memonitor, bila
akumulasi penguatan signal itu telah melebihi batas tertentu, maka sel neuron
yang semula berada dalam kondisi “0”, akan mengeluarkan signal “1”. Berdasarkan
nilai output tersebut (=y), sebuah neuron dapat berada dalam dua status: “0”
atau “1”. Neuron disebut dalam kondisi firing bila menghasilkan output bernilai
“1”.
Sebuah neural network dapat
dianalisa dari dua sisi:
bagaimana neuron-neuron
tersebut dirangkaikan dalam suatu jaringan (arsitektur)
bagaimana jaringan tersebut
dilatih agar memberikan output sesuai dengan yang dikehendaki (algoritma
pembelajaran). Algoritma pembelajaran ini menentukan cara
bagaimana nilai penguatan yang optimal diperoleh secara otomatis.
Berdasarkan arsitekturnya,
neural network dapat dikategorikan, antara lain, single- layer neural network ,
multilayer
neural network,
recurrent neural network dsb. Berbagai
algoritma pembelajaran antara lain Hebb’s law, Delta rule, Backpropagation
algorithm, Self Organizing Feature Map, dsb.
Berawal dari diperkenalkannya
model matematika neuron oleh McCulloch & Pitts, penelitian di bidang neural
network berkembang cukup pesat, dan mencapai puncak keemasan pertama pada era
tahun 60, dan puncak kedua pada pertengahan tahun 80-an. Penelitian dalam
bidang ini, dapat dibagi dalam tiga kategori:
Riset untuk meneliti proses
informasi yang terjadi pada otak dan jaringan saraf. Tema ini merupakan porsi
penelitian para ahli medis dan neuroscientist.
Penelitian teoritis untuk
mendalami konsep dasar proses informasi pada otak. Kategori ini memerlukan
ketajaman analisa matematika untuk menggali dasar-dasar teori dari proses tersebut.
Penelitian yang bertujuan
memanfaatkan teori-teori yang telah ada untuk aplikasi. Dalam hal ini, perlu
sekali memperhatikan tingkat akurasi sistem, dan menekan biaya serendah mungkin
(low cost solution ).
Dewasa ini, neural network
telah diaplikasikan di berbagai bidang. Hal ini dikarenakan neural network
memiliki kelebihan-kelebihan sbb:
Dapat memecahkan problema
non-linear yang umum dijumpai di aplikasi
Kemampuan memberikan jawaban
terhadap pattern yang belum pernah dipelajari (generalization)
Dapat secara otomatis
mempelajari data numerik yang diajarkan pada jaringan tersebut Hingga saat ini
jaringan saraf tiruan telah memiliki beberapa aplikasi yang banyak digunakan
dalam kehidupan manusia.
Aplikasi yang sering
digunakan antara lain:
Pengenalanpola(pattern recognition ) Jaringan saraf
tiruan dapat dipakai untuk mengenali beberapa pola seperti huruf, angka, suara,
bahkan tanda tangan. Hal ini sangat mirip dengan otak manusia yang mampu
mengenali seseorang, tentu saja yang pernah berkenalan dengan kita.
Pengolahansinyal(signa lprocessing ) Jaringan saraf
tiruan (terutama model ADALINE (adaptive
linear newton )) dapat digunakan untuk menekan derau (noise ) dalam saluran telepon.
Peramalan(forecasting )
Jaringan saraf tiruan juga dapat dipakai untuk meramalkan apa yang terjadi di
masa depan berdasarkan pola yang terbentuk di masa lampau. Hal ini dapat
dilakukan karena kemampuan jaringan saraf tiruan untuk mengingat dan
membuat generalisasi dari apa yang sudah ada sebelumnya.
Selain aplikasi-aplikasi yang
telah disebutkan, jaringan saraf tiruan juga memiliki banyak aplikasi yang
menjanjikan seperti dalam bidang kontrol, kedokteran, dan lain-lain. Akan
tetapi hal yang perlu diingat adalah jaringan saraf tiruan juga memiliki
beberapa keterbatasan. Pertama adalah ketidakakuratan hasil yang diperoleh
karena jaringan saraf tiruan bekerja berdasarkan pola yang terbentuk pada input
yang diberikan.
sistem
pakar adalah sistem yang berusaha mengadopsi pengetahuan manusia ke komputer
yang dirancang untuk memodelkan kemampuan menyelesaikan masalah seperti
layaknya seorang pakar. Dengan sistem pakar ini, orang awam pun dapat
menyelesaikan masalahnya atau hanya sekedar mencari suatu informasi berkualitas
yang sebenarnya hanya dapat diperoleh dengan bantuan para ahli di bidangnya.
Sistem pakar ini juga akan dapat membantu aktivitas para pakar sebagai asisten
yang berpengalaman dan mempunyai asisten yang berpengalaman dan mempunyai
pengetahuan yang dibutuhkan. Dalam penyusunannya, sistem pakar mengkombinasikan
kaidah-kaidah penarikan kesimpulan (inference rules) dengan basis pengetahuan
tertentu yang diberikan oleh satu atau lebih pakar dalam bidang tertentu.
Kombinasi dari kedua hal tersebut disimpan dalam komputer, yang selanjutnya
digunakan dalam proses pengambilan keputusan untuk penyelesaian masalah
tertentu.
Pengembangan sistem pakar melibatkan 4
(empat) pihak yaitu:
1) analis
sistem
2) knowledge
engineer
3) Pakar
4) Pemakai
sistem (users)
Keempat
pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut:
1.
Studi awal.
Bertujuan
untuk mempelajari domain dari permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat
dibuatkan sistem pakarnya atau tidak. Studi ini dilakukan oleh analis sistem.
2.
Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan,
apakah akan membangun sendiri inference-engine atau menggunakan ES shell. Tahap
ini dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan pemakai sistem.
3.
Pemilihan pakar.
4.
Pengambilan pengetahuan.
Tahap
pengambilan pengetahuan (knowledge acquisition) dilakukan ole analis sistem
bersama-sama dengan knowledge engineer dan pemakai sistem.
5.
Membangun sistem pakar. Membangun sistem pakar
melibatkan ke empat pihak dengan langkah-langkah sebagai berikut:
§ mengidentifikasi
sasaran (goal).
§ mengidentifikasi
atribut item-item dan nilai-nilainya.
§ menderivasi
aturan-aturan.
§ membuat
prototip
6.
Menguji sistem
7.
Mengimplementasikan sistem
8.
Mengoperasikan sistem
9.
Merawat sistem (maintenance).
Struktur Sistem
Struktur Sistem Pakar terdiri dari dua
pokok yaitu: lingkungan pengembang (development environment)
dan lingkungan
konsultasi (consulatation environment). Lingkungan
pengembang digunakan sebagai pembangunan Sistem Pakar
baik dari segi pembangunan komponen maupun basis
pengetahuan. Lingkungan konsultasi digunakan oleh seseorang bukan
ahli untuk berkonsultasi.
Komponen-komponen Sistem Pakar
- Subsistem penambahan pengetahuan. Bagian ini digunakan untuk memasukkan pengetahuan, mengkontruksi atau memperluas pengetahuan dalam basis pengetahuan. Pengetahuan itu bisa berasal dari buku, ahli, basis data, penelitian, dan gambar.
- Basis pengetahuan. Berisi pengetahuan yang dibutuhkan untuk memahami, memformulasikan dan menyelesaikan masalah.
- Motor inferensi (inference engine). Program yang berisi metodologi yang digunakan untuk melakukan penalaran terhadap informasi-informasi basis pengetahuan dan blackboard, serta digunakan untuk memformulasikan konklusi. Ada tiga elemen utama dalam motor inferensi, yaitu:
- Interpreter: Mengeksekusi item-item agenda yang terpilih menggunakan aturan-aturan dalam basis pengetahuan.
- Scheduler: Akan mengontrol agenda.
- Consistency enforce: Akan berusaha memelihara konsistenan dalam mempresentasikan solusi yang bersifat darurat.
yang sedang berlangsung termasuk keputusan sementara.
Ada tiga tipe keputusan yang dapat direkam, yaitu:
- Rencana: Bagaimana menghadapi masalah.
- Agenda: Aksi-aksi yang potensial yang sedang menunggu untuk dieksekusi.
- Solusi: Calon aksi yang akan dibangkitkan.
6. Subsistem penjelas. Digunakan untuk melacak respond dan memberi penjelas
tentang kelakuan Sistem Pakar secara interaktif melalui pertanyaan:
- Mengapa suatu pertanyaan diajukan oleh Sistem Pakar?
- Bagaimana konklusi dicapai?
- Mengapa ada arternatif yang dibatalkan?
- Rencana apa yang digunakan untuk mendapatkan solusi?
7. Sistem penyaring pengetahuan. Sistem ini digunakan untuk mngevaluasi kinerja
Sistem Pakar itu sendiri untuk melihat apakah pengetahuan-pengetahuan yang
ada masih cocok digunakan dimasa mendatang.
Kelebihan sistem pakar
- Menghimpun data dalam jumlah yang sangat besar.
- Menyimpan data tersebut untuk jangka waktu yang panjang dalam suatu bentuk tertentu.
- Mengerjakan perhitungan secara cepat dan tepat dan tanpa jenuh mencari kembali data yang tersimpan dengan kecepatan tinggi
Kelemahan Sistem Pakar
- Masalah dalam mendapatkan pengetahuan dimana pengetahuan tidak selalu bisa didapatkan dengan mudah, karena kadang kala pakar dari masalah yang kita buat tidak ada, dan kalaupun ada kadang-kadang pendekatan yang dimiliki pakar berbeda-beda.
- Untuk membuat suatu sistem pakar yang benar-benar berkualitas tinggi sangatlah sulit dan memerlukan biaya yang sangat besar untuk pengembangan dan pemeliharaannya.
- Boleh jadi sistem tak dapat membuat keputusan.
- Sistem pakar tidak 100% menguntungkan, walaupun seorang tetap tidak sempurna atau tidak selalu banar. Oleh karena itu perlu di uji ulang secara teliti sebelum digunakan
Rujukan:
- https://www.academia.edu/6749811/Fuzzy_Logic_Neural_Network_Genetic_Algorithm_and_Knowledge_Based_Expert_System_and_Computational_Intelligence
- http://silvercyber19.blogspot.co.id/2009/05/kecerdasan-buatan.html
- http://denissopyan2004.blogspot.co.id/2008/11/pengembangan-sistem-pakar.html
- http://informatika.web.id/struktur-dan-komponen-sistem-berbasis-pengetahuan.htm
- http://informatika.web.id/keunggulan-dan-kelemahan-sistem-pakar.htm
4. Pengembangan sistem pakar melibatkan 4 (empat)
pihak, sebutkan dan jelaskan bagaimana keempat pihak ini terlibat dalam tahapan
pengembangan sistemnya?
Jawab:
Pengembangan
sistem pakar melibatkan 4 (empat) pihak yaitu:
1) analis
sistem
2) knowledge
engineer
3) Pakar
4) Pemakai
sistem (users)
Keempat
pihak ini akan terlibat dalam tahapan pengembangan sistemnya sebagai berikut:
1.
Studi awal.
Bertujuan
untuk mempelajari domain dari permasalahannya dan kelayakannya apakah dapat
dibuatkan sistem pakarnya atau tidak. Studi ini dilakukan oleh analis sistem.
2. Pemilihan perangkat lunak yang akan digunakan,
apakah akan membangun sendiri inference-engine atau menggunakan ES shell. Tahap
ini dilakukan oleh analis sistem bersama-sama dengan pemakai sistem.
3.
Pemilihan pakar.
4.
Pengambilan pengetahuan.
Tahap
pengambilan pengetahuan (knowledge acquisition) dilakukan ole analis sistem
bersama-sama dengan knowledge engineer dan pemakai sistem.
5. Membangun
sistem pakar. Membangun sistem pakar melibatkan ke empat pihak dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
- mengidentifikasi sasaran (goal).
- mengidentifikasi atribut item-item dan nilai-nilainya.
- menderivasi aturan-aturan.
- membuat prototip
6. Menguji
sistem
7. Mengimplementasikan
sistem
9. Merawat
sistem (maintenance).
Rujukan:
5. Buat dan jelaskan blok diagram modul expert system untuk solusi di tempat kerja anda
masing-masing. Bila belum bekerja buat untuk sistem pengelolaan SDM STMIKDCI
Tasikmalaya.





